Garisatu.com – Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Jepang mengungkapkan bahwa SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab COVID-19, bisa hidup di sampel kulit manusia selama sekitar 9 jam lamanya. Ini jauh berbeda dengan strain virus influenza A (IVA) yang hanya bisa tetap hidup selama sekitar 2 jam.

Para peneliti juga mengatakan bahwa dalam studi ini menunjukkan kemungkinan SARS-CoV-2 memiliki risiko penularan dari kontak langsung yang lebih tinggi ketimbang IAV.
Covid-19 Bertahan Hingga 9 Jam Di Kulit
Hal itu karena mereka jauh lebih stabil pada kulit manusia dibanding virus influenza. Namun kedua virus pada kulit itu bisa dengan cepat dinonaktifkan dengan pembersih tangan atau hand sanitizer dengan 80% etanol.

“Bertahannya SARS-CoV-2 selama 9 jam pada kulit manusia dapat meningkatkan risiko kontak transmisi dibandingkan dengan IAV, sehingga mempercepat pandemi. Kebersihan tangan yang baik penting untuk mencegah penyebaran infeksi SARS-CoV-2,” tulis para peneliti dalam kesimpulan mereka.
Virus Covid-19 juga diketahui dapat hidup di permukaan benda mati seperti uang kertas. Bahkan, para ilmuwan menemukan bahwa virus dapat bertahan hingga 4 minggu pada uang kertas. Temuan studi itu dilakukan para ilmuwan di Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia.

Mereka menunjukkan bahwa ternyata virus corona baru ini sangat kuat, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (12/10/2020).
Virus tersebut juga dapat bertahan selama berminggu-minggu di pada permukaan kaca dan permukaan benda yang umum lainnya.

Penelitian dilakukan ilmuwan dengan mengamati risiko dari uang kertas, perangkat layar sentuh serta pegangan pintu dan berbagai benda lainnya di salah satu laboratorium biosekuriti terbaik di Australia.
Hal ini menyimpulkan bahwa pentingnya cuci tangan dan menjaga kebersihan bagi kita semua demi meminimalisir kemungkinan terpapar virus.