Garisatu.com – Mcdonald’s’s Kuta Beach mengumumkan penutupan permanennya mulai Selasa (29/9). Pengumuman tersebut diketahui dari sebuah flyer yang tertempel di pintu masuk.
“McDonald’s Kuta Beach akan tutup secara permanen mulai 29 September 2020, pukul 21.00 WITA. Terima kasih telah mengukir cerita bersama McDonald’s Kuta Beach selama 20 tahun,” tulis flyer tersebut, yang beredar di media sosial.

Mcdonald Kuta Beach Goodbye
Mendengar kabar tersebut, banyak warganet yang kaget dan sedih kala mengetahui restoran favoritnya itu akan tutup setelah 20 tahun melayani.
Tempatnya yang strategis berada di depan pantai Kuta sehingga memberikan pemandangan pantai bagu customernya, memiliki bagian indoor serta outdoor, memiliki gerai eskrim tersendiri, hingga menjadi McDonald Kuta Beach yang paling terkenal di Bali membuat restoran cepat saji ini penuh akan kenangan, baik bagi orang lokal maupun para wisatawan.

Salah satunya seorang pelanggan bernama Febri mengaku sedih dengan rencana penutupan McDonald Kuta Beach.
Warga asal Kuta itu memiliki banyak kenangan di gerai makanan asal Amerika itu.
“Waduh banyaklah (kenangan), tempat nongkrong dari SD. Kenangan ya karena dekat rumah, terus view pantai,” kata dia.

Terkait ditutupnya McDonald Kuta Beach secara permanen, nasib karyawannya dipastikan tidak akan terkena Pemutusan HubunganKerja (PHK).
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Badung pun sudah memastikan hal tersebut, dan sudah sempat melakukan koordinasi.
Kadis Perinaker Badung Ida Bagus Oka Dirga saat dikonfirmasi membenarkan jika restoran cepat saji McDonald’s Kuta Beach akan menutup permanen operasionalnya.

Kendati demikian pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan bagian operasional
“Jadi terkait dengan penutupan McDonald’s Kuta Beach tiang (saya) sudah dapat berkoordinasi dengan bagian operasionalnya. Katanya perhari ini memang tutup,” jelasnya, Senin (29/9/2020)

Penutupan restoran tersebut juga diduga karena ada faktor lain dari perusahaan setempat dan juga menurutnya, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini kondisinya sangat sepi.
“Kami tidak mendalami sejauh itu, karena kan itu usaha,” jelasnya.