Garisatu.com – Setelah munculnya virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang kini menyebabkan hingga 30,8 juta kasus di seluruh dunia, kini kembali ditemukan penyakit baru dari negara China, yakni penyakit Brucellosis.
Virus Baru Brucellosis
Brucellosis, yang disebabkan oleh bakteri Brucella adalah infeksi bakteri yang mempengaruhi ribuan orang di seluruh dunia dan menyerang hewan ternak serta dapat menular ke manusia.

Umumnya, orang dapat terinfeksi dari produk makanan susu mentah atau yang tidak mengalami proses pasteurisasi terlebih dahulu. Bakteri ini dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi bakteri ini. Hewan hewan yang umum terinfeksi bakteri ini seperti sapi, domba, kambing, babi, dan juga anjing.
Pertama kali pihak institut melaporkan adanya infeksi adalah pada November 2019, dan sejak itu jumlah yang terinfeksi terus meningkat. Menurut kantor berita pemerintah China Xinhua, pada akhir Desember 2019, ada 181 orang di institut tadi yang terinfeksi brucelliosis.
Pasien yang terinfeksi lainnya adalah para mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou. Wabah ini menyebar ke Provinsi Heilongjiang, di ujung paling timur China. Di sana ditemukan 13 kasus positif.

Hingga kini tercatat bahwa sebanyak 3.245 rakyat China yang terjangkit Brucellosis. Wabah Brucellosis ini muncul akibat dari bocornya sebuah pabrik biofarmasi Zhongmu Lanzhou pada sekitar Juli sampai Agustrus 2019 saat sedang memproduksi vaksin brucella untuk hewan.
Mereka menggunakan disiinfektan dan pembersih kadaluarsa. Karenanya, tidak semua bakteri mati dalam gas limbah mereka. Komisi Kesehatan Lanzhou, Gansu, China telah menguji 21.847 orang dari 2,9 juta penduduk di wilayah tersebut.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini hampir mirip dengan flu, dan selain itu, tubuh akan mengalami demam dengan suhu diatas 37 yang biasanya akan muncul pada sore hari, tidak hanya itu, penderita Bricellosis juga akan merasakan nyeri punggung, sakit dan nyeri seluruh tubuh, nafsu makan hilang dibarengi perunan berat badan.
Gejala dikatakan akan muncul setelah 30 hari kita terkontaminasi oleh bakteri. Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah infeksi brucellosis adalah dengan memastikan Anda tidak mengonsumsi daging mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu, keju, dan es krim.
Pengobatan untun virus Brucellosis ini, diagnosis infeksi Brucellosis harus lakukan oleh dokter. Tes akan dilakukan untuk mencari bakteri dalam sampel darah, sumsum tulang, atau cairan tubuh lainnya.
Selain itu, tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang melawan bakteri.